Kamis, 29 Maret 2012

Pelajaran Dari Sikloheksana

Gambar sikloheksana  (wordofmolecules.com)
 Cantik, bukan? Molekul di samping adalah molekul dari sikloheksana, molekul yang rangka utamanya terbuat dari enam atom karbon yang saling bertautan membantuk cincin. Jika diperhatikan dari sisi kimianya, struktur ini adalah struktur yang sangat merepresentasikan istilah bentuk tetrahedral.dalam kimia. Dengan demikian, struktur ini memiliki kestabilan yang cukup tinggi. Artinya, tanpa gangguan yang besar dari luar dirinya sendiri, struktur molekul ini mampu mempertahankan bentuknya, sangat berbeda dengan cincin hidrokarbon lainnya yang sangat mudah diganggu dan terputus.

 Struktur ini memang stabil. Tetapi apakah berarti struktur ini selamanya diam? Tidak. Seperti molekul lainnya,struktur ini pun bergerak, bervibrasi terus menerus, berubah dari satu bentuk menjadi bentuk lainnya. Terkadang dalam proses perubahannya terjadi penyerapan energi besar dan juga pelepasan energi. Tetapi meski molekul ini menerima dan melepas energi, tetap saja anggotanya adalah enam buah atom karbon yang tidak terpisah. Seakan sudah terjadi kesepakatan bersama di antara mereka, bahwa meski mereka mengalami penambahan atau pengurangan energi, mereka akan tetap satu dan solid.

 Alhasil, yang terjadi hanyalah apa yang dikenal sebagai konformasi saja. Mungkin terjadi ketidakstabilan untuk sementara, namun kemudian kembali mereda menuju kestabilan yang baru.  Meski stabil, namun tidak statis. Selalu bergerak tanpa kehilangan bentuknya sama sekali. 

  Saat melihat dan mempelajari molekul ini, saya tiba-tiba berada dalam sebuah perenungan. Molekul ini seakan menjadi peringatan. Manusia sebagai makhluk sosial seungguhnya tidak berbeda dengan molekul-molekul kimia. Di dalam dunia ini tidak ada molekul yang statis.Kita selalu bergerak. Kita selalu bergesekan satu sama lain. Mungkin di antara kita timbul energi besar, namun terkadang kita tidak selalu bisa melepas energi itu untuk kembali membentuk kestabilan yang baru. Mungkin kita terlalu egois mempertahankan diri kita, sehingga berpotensi merusak cincin (baca: hubungan) yang terbentuk antara kita dengan orang lain. Jika melihat pada bagaimana para karbon yang tidak berpikir bisa saling sepaham untuk mempertahankan strukturnya, apakah kita tidak ingin mencontohnya? Bagaimana pun, sendri itu tidak menyenangkan. Bergerak bersama, menyadari bahwa kita memiliki tujuan yang sama, menerima perubahan dan segala prosesnya, kesemuanya akan mengantarkan kita ke keadaan baru yang lebih stabil. Yang perlu kita lakukan hanyalah mendengar dan membuka diri untuk saling mengerti. Dengan demikian, kestabilan hidup yang dinamis pastilah akan tercapai dan membuat hidup ini lebih nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar